Kamis, 08 April 2010

apa sih nasionalisme itu ???

Ini dadaku, mana dadamu?” begitu ucap Bung Karno dulu dalam sebuah pidatonya. Ada lagi ungkapan beliau tentang pemuda berupa permintaan 10 pemuda, maka beliau akan gonjangkan dunia. Banyak lagi pidato-pidato lain dari Bung Karno dalam upayanya membakar semangat rakyat Indonesia waktu itu, menumbuhkan jiwa nasionalisme.
Tidak bisa dipungkiri bahwa kehadiran bung Karno saat itu, seakan-akan menjadi bahan bakar penyulut api semangat perjuangan. Bahwa berjuang adalah bagian dari bentuk perwujudan nasionalisme, begitulah sepertinya makna yang ingin disampaikan Bung Karno. Teriakan-teriakan pembakar semangat bukan hal asing tahun-tahun perjuangan dulu.

Berbicara nasionalisme, maka sepertinya ada yang perlu kita renungkan bersama sekarang ini. Bagaimana perwujudan nasionalisme bangsa kita sekarang-sekarang ini? atau pertanyaan yang lebih ektreem, apa kita masih punya jiwa nasionalisme?

Apa itu nasionalisme? menurut wikipedia nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris “nation”) dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia.

Melihat pengertian nasionalisme di atas, maka pengertiannya menurut saya nasionalisme adalah sebuah paham, sebuah keyakinan yang berkaitan dengan pola pikir atau tanggapan kita terhadap kedaulatan negara yang harus tetap dijaga esensi maupun eksistensinya. esensi yang pada akhirnya melahirkan eksistensi tersebut harus diwujudkan tidak hanya dengan membela negara dari hal yang bersifat ancaman baik itu dari luar atau pun dari dalam negeri sendiri, namun juga perlu diwujudkan dalam sebuah konsep rasa memiliki dan bangga akan kemerdekaan.

Berikut saya sampaikan beberapa sikap yang bisalah kiranya hal tersebut kita anggap sebagai bentuk perwujudan nasionalisme.

1. Ketika kita merasa bangga melihat bendera kebangsaan berkibar dengan disertai perasaan merinding karena terbayang perjuangan dalam proses lahirnya bangsa kita. Untuk generasi muda, terutama usia sekolah, hal tersebut bisa diwujudkan dalam hal yang lebih kongkret seperti menjadi petugas pengibaran bendera atau minimalnya mengikuti upacara dengan khidmat. Hal ini berlaku pula untuk lagu kebangsaan.

2. Mengenang jasa-jasa pahlawan dan berusaha mengisi kemerdekaan ini dengan melakukan hal-hal yang membanggakan dan mengharumkan nama bangsa. Mencetak prestasi yang bermanfaat untuk negara adalah bentuk yang istimewa dalam mengisi kemerdekaan. Sikap minimal yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan hal-hal positif.

Bagaimana realitanya? Realitanya negara kita seperti sedang mengalami keracunan jati diri yang berdampak pada hilangnya secara perlahan sikap-sikap nasionalisme. Nasionalisme masyarakat kita belakangan hanya muncul saat kita merasa terancam eksistensinya. Lihatlah manakala banyak kebudayaan kita di klaim negara tetangga, semua kemudian berteriak merasa paling nasionalis. Sementara itu, kita terkesan melupakan hal-hal internal yang jika dicermati hal tersebut ternyata penting dalam rangka mengisi kemerdekaan sebagai bentuk menjaga api nasionalisme.

Sebut saja aksi-aksi anarkis oknum mahasiswa, KKN, video mesum karya anak negeri, tawuran, saling menghina satu sama lain, maling teriak maling dan banyak lagi hal-hal negatif lain yang nyatanya malah semakin berkembang menggerogoti identitas kebangsaan. Ada satu lagi hal yang mungkin paling kecil, rasa penghormatan terhadap pahlawan dan bendera merah putih.

Nasionalisme itu bukan hanya sekedar kata tanpa makna, bukan hanya sekedar teriakan lantang “saya nasionalis”. Bukan hanya cerita lalu tentang kisah-kisah perjuangan. Bukan hanya tentang hafalan lagu-lagu kebangsaan tanpa membaca. Nasionalisme itu adalah rasa bangga akan Keindonesiaan secara utuh dengan segala kelebihan dan kelemahannya. Nasionalisme itu perjuangan mengurangi segala macam keterbatasan dan bahkan mengubahnya menjadi peluang untuk bisa lebih baik. Nasionalisme itu adalah sikap tentang “aku” yang bisa menjaga nama baik. Nasionalisme itu rasa memiliki.

Berkaca pada segala peristiwa yang telah terjadi, mari kiranya kita kembali merenung apa kiranya yang telah kita lakukan untuk bangsa ini. sudahkah kita memiliki rasa bangga menjadi bangsa Indonesia? menjadi seseorang yang nasionalis sejati? Maka jangan tanyakan apa yang telah negara berikan pada kita, tapi tanyakan apa yang telah kita lakukan untuk bangsa tercinta kita (maaf…untuk kalimat ini, saya lupa siapa yang mengucapkannya…he..he..)

Salaam Indonesia

http://edukasi.kompasiana.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar