Kamis, 08 April 2010

JIWA NASIONALISME SEBAGAI PEREKAT BANGSA

Gubsu H Syamsul Arifin SE menegaskan warga China di Indonesia bukan warga negara asing (WNA) melainkan utuh sebagai warga negara Indonesia (WNI) yang merupakan suku China. Jadi tidak ada pandangan, apalagi perlakuan berbeda terhadap mereka, sama dengan suku-suku lain yang ada di negara ini.


“Dalam pandangan kita warga China bukan WNA, melainkan suku China, tidak ada bedanya dengan suku-suku lain yang ada di Indonesia ini. Mereka sepenuhnya WNI yang merupakan suku China. Suku-suku yang ada inilah merupakan kekayaan dan heterogenitas kita dalam Bhinneka Tunggal Ika,” tegas Gubsu

Gubsu berpesan kepada para pengelola sekolah internasional jangan lalai mendidik rasa kebangsaan dan nasionalisme kepada peserta didik meski secanggih dan semodern apapun sistem pendidikan yang diterapkan. Semangat nasionalisme inilah yang menjadi modal utama bagi tetap terajutnya persatuan dan kesatuan seluruh anak bangsa.

“Jiwa nasionalisme dan kebangsaan itulah yang merekatkan persaudaraan dan kerukunan seluruh anak bangsa secara harmonis dari seluruh suku yang ada sehingga semuanya merasa satu bangsa, tidak ada yang merasa didiskriminasikan, eksklusif apalagi dimarjinalkan,” tegasnya.

Seluruh suku di negara ini, lanjutnya, adalah Bangsa Indonesia. “Jadi warga China di Indonesia bukan WNA. Oleh sebab itu, semuanya harus merasa senasib dan sepenanggungan. Warga suku China sendiripun banyak yang benci apabila ada suku China lainnya yang merasa hidupnya eksklusif dan tidak memiliki nasionalisme,” ujarnya.

Gubsu menegaskan pada era globalisasi dan kecanggihan teknologi komunikasi informasi dewasa ini banyak orang yang bisa mengajar peserta didik dengan ilmu pengetahuan modern dan canggih, namun hanya sedikit yang mampu mendidik siswa agar memiliki moralitas, berakhlak dan jiwa nasionalisme tinggi.

“Itulah sebabnya saya berharap sekolah-sekolah internasional jangan lalai mendidik moralitas dan nasionalisme para siswa sehingga lulusan sekolah internasional yang ada di Sumut mampu melahirkan generasi bangsa yang memiliki ilmu pengetahuan tinggi sejajar dengan bangsa-bangsa maju lainnya namun tetap mempunyai jiwa dan nasionalisme kebangsaan Indonesia yang kokoh,” ujarnya.

Gubsu juga berpesan kepada para pengelola sekolah internasional yang sudah mulai tumbuh di provinsi ini juga mampu mendidikan siswa menjadi kader bangsa yang memiliki jiwa wiraswasta dan enterpreuner tangguh agar mampu bersaing di kancah percaturan global yang semakin kompetitif.

“Apabila sekolah-sekolah internasional yang menerapkan system modern dan canggih ini juga mampu mendidik siswa dengan ketangguhan nasionalisme dan jiwa wiraswasta maka sekolah-sekolah internasional di Sumut akan lebih unggul sehingga masyarakat Sumut tidak perlu lagi banyak belajar ke luar negeri,” ujarnya.

Gubsu H Syamsul Arifin SE , http://www.indonesia.go.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar